Mahasiswa Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga Nyantri Di Ponpes
Mahasiswa Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga Nyantri Di Ponpes
Mahasiswa Bidikmisi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta tahun angkatan 2017 mulai nyantri di pondok pesantren. Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. H. Waryono M. Ag
menyerahkan 30 mahasiswa ke Pondok Pesantren Ulul Albab Balirejo, Selasa
sore(19/12).
UIN Sunan Kalijaga sudah menjalin mitra
dengan pondok pesantren di Yogyakarta untuk menampung 163 mahasiswa
penerima beasiswa bidikmisi, diantaranya pondok pesantren Minhajut
Tamziz di Timoho, Ponpes Nurul Ummah di Kotagede, Ponpes Luqmaniyah di
Warungboto, Ponpes Sunni Darussalam di Kadisoko Kalasan, Ponpes Wahid
Hasyim di Nologaten dan Ponpes Nawasea di jalan Wonosari yang kesemuanya
tidak jauh dari lokasi kampus.
Dalam sambutannya Waryono mengatakan,
mahasiswa bidikmisi UIN Sunan Kalijaga wajib nyantri minimal 1 ( satu )
tahun supaya lancar membaca, menulis dan memahami makna dan isi yang
terkandung di dalam Al-Qur’an secara benar. “Selain itu, agar mental dan
ahlak mahasiswa terbina lebih baik. Sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh hiruk pikuknya kehidupan di Kota Yogyakarta yang sangat heterogen
status sosial dan gaya hidupnya” kata Waryono.
Waryono menyampaikan mahasiswa harus tepat
dalam milih tempat tinggal, misal di pondok pesantren. Di sana akan
ditempa ilmu umum, sosial, agama dan belajar bermasyarakat. Berbagai
pelajaran hidup seperti pola hidup sederhana, bersabar,
bertanggungjawab, kerjasama, nilai kebangsaan dan kemanusiaan dapat
diperoleh ketika mahasiswa mondok.
Kemudian pengasuh Pondok Ulul Albab KH.
Ahmad Yubaidi,SH., S.Pd.,CN.,MH., menyampaikan santriwan dan santriwati
yang mondok di pesantren ini punya target. Capaian prestasi mutu yang
harus di penuhi oleh para santri yaitu setiap minggunya menghafal secara
benar minimal 5 ayat dan wajib setor hafalan tersebut kepada pengurus
pondok. Selain itu, santri akan mendapatkan materi kajian kitab-kitab
seperti fiqih, tafsir, hadist dan ilmu tradisional yang memperkuat
landasan agama.” Dengan begitu, harapannya setiap tahun santri bisa
menghafal 10 sampai 15 Juz”, tutur Yubaidi.
Yubaidi menambahkan pihaknya tidak
melarang mahasiswa melakukan kegiatan positif yang berkaitan dengan
kampus. Tetapi apabila yang bersangkutan tidak bisa melaksanakan
kewajibannya di pondok karena kegiatan di kampus maka harus mengganti
agar tidak ketinggalan dengan santriawan dan santriwati lainnya.
Kegiatan ini sebagai langkah awal
mewujudkan program kerja Rektor UIN Sunan Kalijaga untuk mahasiswa baru
yang setiap penerimaanya kurang lebih 3.500 akan diwajibkan nyantri.
Terutama ketika UIN Sunan Kalijaga sudah bisa mewujudkan Ma’had
kampus.(Ganef-Khabib/humas)
Komentar
Posting Komentar